Portalssi, Banda Aceh : Terkait statemen Gubernur Aceh, H Muzakir Manaf (Mualem) yang berkeinginan menghapus Barcode BBM di SPBU seluruh Aceh, hal itu direspon positif oleh pengusaha ternama Aceh Syamsuar atau yang akab di sapa Wan Malaya. Tokoh dari eks kombatan GAM Wan Malaya merespon Hasrat Gubernur Mualem untuk menghilangkan system barcode yang telah menyebabkan antrian berkepanjangan di SPBU akibat dampak dikurangi kwota BBM jatah Aceh yang justru menyulitkan kehidupan masyarakat selama ini, terangnya.
Di ungkapkan “Kita seluruh rakyat mendukung statemen Gubernur Aceh dan mendesak pihak pemeritah pusat untuk menghapus pengunaan barcode BBM yang telah menyulitkan masyarakat dengan memberikan kemudahahan akses BBM bersubsidi. Cita-cita mulia Gubernur Mualem mendapatkan dukungan penuh seluruh masyarakat Aceh untuk melobi pemerintah pusat agar menambah kwota BBM Aceh serta menghapus system barcode supaya tidak menyebabkan antrian berkepanjangan, Ungkap Ketua KONI Nagan Raya.
Di kemukakan Wan Malaya, Aceh sebagai daerah penghasil MIGAS dengan kekayaan sumber daya Alam yang melimpah telah berkontribusi maksimal untuk posakan pendapatan negara. Artinya menurut Wan Malaya sudah sepantasnya untuk dipertimbangkan kwota subsidi BBM khusus yang mencukupi tanpa perlu melestarikan system barcode warisan buruk dari kebijakan gubernur Nova Iriansyah sebelumnya.
Di ungkapkannya, telah menjadi fakta historis masa kepemimpinan Nova Iriasyah yang merasa agresif dan over convident dalam penerapan system barcode telah menyebabkan pembatasan bahkan pengurangan jatah kwota BBM Subsidi untuk Aceh atas klaim subsidi tepat sasaran, padahal masih sangat berkekurangan dan penuh diskriminatif, terang Wan Malaya.
Konteks inilah yang membuat seluruh rakyat Aceh mendukung penuh statement Gubenur Muallem untuk meluruskan warisan gubenur sebelumnya sebagai ikhtian menghapus barcode BBM bersubsidi dengan Kembali menampah kwota BBM untuk Aceh. Sebagai tim sukses yang terlibat penuh aktivitas kerja pemenangan Gubernur Mualem, Tgk Wan Malaya menilai pihak kontra atas statemen gubernur hanyalah oknum dari lawan politik yang belum siap move on atas kepemimpinan yang baru dan berada di zona nyaman menikmati ketidak adilan yang diderita oleh rakyat Aceh, ungkap Eks GAM berasal dari Kabupaten Nagan.
Dikemukakan oleh Wan Malaya, dirinya merasa optimis jika pemeritahan yang akan datang di bawah kepemimpinan Mualem bakal senantiasa menciptakan terobosan baru, termasuk mengambil Langkah-langkan komunikasi politik taktis dengan pemerintah pusat untuk menjawab keresahan public atas kelangkaan BBM bersubsi di Aceh yang berketerbatasan, terang Wan Malaya.
Di samping itu, kita yakin kepemimpinan Mallem-Dek Fad yang di usung oleh koalisi partai yang sama dengan bapak presiden Prabowo tidak sulit untuk menuntaskan apa yang menjadi harapan public.
“kita tau Gubernur Muallem cukup dekat dengan Pak Prabowo dalam satu kolisi partai yang permanen antara Partai Aceh dan Gerindra yang telah berjalan lebih belasan tahun lamanya. Untuk itu, public merasa optimis, jika kedekatan komunikasi emosional keduanya mampu mebawa Aceh pada kondisi masyarakat yang lebih sejahteraan dan berkeadilan”, tutup eks GAM yang juga politisi senior dari Partai Aceh.(**)
