Portalssi, Banda Aceh : Panglima Komando Daerah Militer Iskandar Muda (Pangdam IM), Mayor Jenderal TNI Niko Fahrizal, M.Tr. (Han), memerintahkan Komandan Korem 012/Teuku Umar untuk segera merespons bencana banjir yang melanda tiga desa di Aceh Singkil. Instruksi ini menegaskan komitmen Kodam IM untuk memberikan bantuan cepat dan efektif kepada masyarakat yang terdampak. Minggu (01/12/24).
Hujan deras yang mengguyur wilayah Aceh Singkil dalam beberapa hari terakhir telah menyebabkan banjir di Desa Situban Makmur, Desa Cingkam, dan Desa Silatong. Genangan air tidak hanya merendam permukiman dan jalan, tetapi juga mengganggu aktivitas harian masyarakat.
Banjir setinggi 10–20 cm menggenangi jalan lintas utama sepanjang 200 meter, menghambat kendaraan, khususnya roda dua, untuk melintas. Babinsa Koramil 0109-07/Danau Paris, Serda Binto Manalu, segera turun ke lapangan membantu masyarakat terdampak.
“Banjir ini diperparah oleh saluran drainase yang tersumbat. Kami mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan guna mencegah genangan air di masa depan,” ujar Serda Binto Manalu.
Babinsa juga berkoordinasi dengan perangkat desa untuk membersihkan saluran air dan merumuskan solusi jangka panjang agar banjir tidak kembali terjadi.
Sementara itu luapan Sungai Cinendang menyebabkan genangan air setinggi 5–30 cm yang merendam jalan utama sepanjang 300 meter, yang menjadi penghubung penting antara Kecamatan Gunung Meriah dan Singkohor.
Babinsa Koramil 0109-03/Gunung Meriah, Serda Agus Supriyanto, terus memantau situasi dan memberikan bantuan kepada masyarakat. “Kami memprioritaskan keselamatan warga dan siap mengantisipasi dampak lebih lanjut jika hujan masih berlanjut,” ungkapnya.
Meskipun debit air mulai surut, masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah rendah.
Luapan Sungai Cinendang di desa ini merendam jalan sepanjang 100 meter dengan ketinggian air 10–20 cm. Babinsa Koramil 0109-04/Simpang Kanan, Sertu Raja’ie, bersama warga melakukan evakuasi, membangun tanggul darurat, dan membersihkan area yang terdampak banjir.
“Langkah mitigasi terus dilakukan, termasuk memantau potensi tanah longsor di sekitar sungai. Kami berupaya memastikan aktivitas warga dapat kembali normal secepat mungkin,” jelas Sertu Raja’ie.
Banjir yang melanda tiga desa ini menjadi pengingat akan pentingnya pengelolaan lingkungan yang baik dan perbaikan infrastruktur drainase. Peran aktif Babinsa TNI AD dalam membantu masyarakat mencerminkan sinergi kuat antara aparat dan warga dalam menghadapi bencana.
Pangdam IM menekankan perlunya kerja sama antara pemerintah daerah, TNI, Polri, BPBD, dan masyarakat untuk meminimalkan dampak bencana, mempercepat pemulihan desa terdampak, serta mencegah bencana serupa di masa depan.
Beliau juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, memantau informasi cuaca, dan segera melaporkan situasi terkini kepada pihak berwenang agar bantuan dapat disalurkan dengan cepat.
Kodam IM bersama seluruh pihak terkait berkomitmen untuk hadir di tengah masyarakat, memberikan dukungan maksimal dalam penanganan bencana, serta memastikan keselamatan dan kenyamanan warga tetap terjaga. (**)