
Portalssi, Banda Aceh : Pj Gubernur Aceh, Dr. Safrizal ZA, M.Si mengapresiasi kerja semua pihak dalam upaya penurunan angka stunting di Aceh. Ia menyebutkan, Aceh telah menunjukkan kemajuan dengan penurunan angka stunting dari 31,2% pada 2022 menjadi 29,4% pada 202.
Dr. Safrizal ZA, M.Si menegaskan, percepatan penurunan stunting di Aceh semua pihak harus bekerja keras, melakukan evaluasi terhadap program-program penurunan stunting.
” Dan yang lebih penting harus berkolaborasi antar instansi dan antar dinas, Masing- masing yang menangani stunting sudah punya program, tapi kalau masing-masing dilakukan tanpa berkoodinasi, tanpa berkolaborasi , ini menjadi lebih lambat”, safrizal.
Hal tersebut dikatakan Penjabat ( (Pj) Gubernur kepada pada waktu pembukaan kegiatan Review Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2024 di Banda Aceh, Rabu (6/11/2024).
Rapat di Hotel Permatahati Banda Aceh berlangsung tanggal 5 sampai 7 November 2024 dihadiri peserta dari 23 kabupaten/kota , hadir secara luring 287 orang dan hadir secara during 786 peserta. Dengan menghadirkan narasumber dari BKKBN Pusat.
Oleh karnanya, tambah Pj. Gubernur, dikoordinatori oleh BKKBN
melakukan review terhadap program penanganan stunting yang kemudian juga dikoordinasikan dengan Pemda dan instansi yang terlibat.
Meski adanya kemajuan dalam penurunan angka stunting, putrra asli Aceh ini menekankan upaya peningkatan harus terus dilakukan agar target penurunan stunting nasional sebesar 14% dan target Aceh sebesar 19,8% pada 2024 bisa tercapai.
“Semua pihak terkait baik di tingkat provinsi hingga kabupaten kota harus bekerja di bawah koordinasi yang kuat sehingga targetnya semakin terarah dan tercapai,” ujar Safrizal.
Safrizal juga memastikan dirinya siap mendukung program yang sedang dilakukan para pihak terkait dalam upaya mencapai target bersama.
“Silakan koordinasi dengan saya. Singkirkan hambatan komunikasi. Dengan semangat dan kebersamaan kita bisa,” ujarnya lagi.
Bukan Hanya Masalah Kekurangan Gizi
Diwawancara terpisah, Kepala Perwakilan BKKBN Aceh, Safrina Salim mengatakan penanganan stanting di Aceh bisa diselesaikan dengan cara kerjasama dengan dinas terkait, dengan mitra-mitra terkait karena kenapa mitra mitra kita itu sudah membantu
” Stunting itu bukan hanya masalah kekurangan gizi kepada anak-anak tapi ini banyak masalah harus disikapi secara bersama-sama”, kata Safrina.
Stunting itu faktor lingkungan juga menyertainya, jamban air bersih dan begitu juga perilaku di dalam keluarga.
Nah kita optimis bagaimana stunting itu dapat turun. Kemaren kita baru melaksanakan intervensi serentak, pengukuran, penimbangan berat badan, sesuai dengan umur dan juga mengukur kognitifnya anak melalui kartu kembang anak’, katanya
Keluarga dapat mengukur tumbuh kembangnya anak, berat badan tinggi badan sesuai dengan umur, nah begitu juga dengan kecerdasan anak, tutup Safrina Salim.(**)