Portalssi, Aceh Besar : Baitul Mal Gampong (BMG) perlu memprioritaskan kegiatan pendataan muzakki (wajib zakat), mustahik (yang berhak menerima zakat), serta wali anak yatim/yatim piatu sebagai langkah strategis untuk mendukung optimalisasi peran dan fungsi BMG di tingkat gampong/desa.
Pendamping Program Wakaf Baitul Mal Aceh (BMA), Sayed Muhammad Husen, menyampaikan hal itu saat menjadi pemateri pada Pelatihan Zakat dan Wakaf, yang diselenggarakan oleh Pemerintah Gampong Gue Gajah, Kecamataan Darul Imarah Aceh Besar, Kamis (21/11/2024).
Sayed memaparkan, pendataan yang komprehensif menjadi landasan dalam perencanaan program kerja BMG. Dengan data yang akurat, BMG dapat lebih mudah menyalurkan bantuan secara tepat sasaran dan menyusun strategi pemberdayaan ekonomi umat di gampong.
“Data yang akurat adalah kunci untuk mendukung keberhasilan BMG dalam melayani masyarakat, terutama mereka yang membutuhkan. Dengan mendata muzakki, mustahik, dan wali anak yatim, BMG dapat memastikan setiap program memiliki dampak yang optimal,” ujarnya.
Manurut Sayed, dengan koleksi data yang memadai akan memperkuat peran BMG sebagai lembaga pengelola zakat, infak, dan sedekah. Selain itu, BMG yang memiliki data yang valid dapat meningkatkan akuntabilitas dan transparansi dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya.
“Kegiatan pendataan mencakup identifikasi muzakki, mustahik, serta wali anak yatim/yatim piatu yang berada di dusun masing-masing dalam gampong,” tambah Sayed.
Sayed berharap, dengan pendataan yang akurat, program-program BMG, seperti bantuan sosial, pendidikan, atau pemberdayaan ekonomi, dapat lebih efektif menjawab kebutuhan masyarakat di gampong.
Sementara Keuchik Gue Gajah, Ardian, menyampaikan, pelatihan berlangsung satu hari itu diikuti 30 peserta dari unsur imam gampong dan dusun/komplek, kepala dusun, tuha peut gampong, para penyelenggaraan zakat fitrah setiap dusun, serta pengurus BMG.
“Dengan aktifnya BMG kita harapkan desa mampu memberikan bantuan sosial kepada masyarakat sendiri, serta dapat membina kemitraan dengan pemerintah, Baitul Mal Aceh, dan Baitul Mal Kabupaten Aceh Besar,” harapnya. (Abrar)