Portalssi, Banda Aceh : Universitas Syiah Kuala melalui Direktorat Prestasi dan Kewirausahaan menyediakan 100 tenant untuk Expo Inovasi dan Kewirausahaan Mahasiswa yang dimulai sejak tanggal 25 – 27 September 2024.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kewirausahaan Prof. Mustanir, M.Sc di Gedung AAC Dayan Dawood, Rabu (25/9/2024).
Kegiatan Expo ini adalah upaya USK untuk mendukung inovasi dan kewirausahaan khususnya di kalangan mahasiswa. Melalui kegiatan ini, diharapkan mahasiswa USK mendapatkan pengalaman dan pembelajaran untuk mengembangkan bisnisnya.
Selain Expo, USK juga melaksanakan rangkaian program penguatan kewirausahaan lainnya. Seperti edukasi terkait legalitas usaha, hak paten dan lainnya. Tujuan kegiatan ini adalah agar mahasiswa USK memiliki dasar hukum yang kuat dalam menjalankan usahanya.
Lalu program Wirausaha Muda Merdeka, yang menghadirkan para praktisi dari kementerian untuk berbagi ilmunya dalam membangun usaha. Serta menghadapi tantangan bisnis lainnya. Program kewirausahaan lainnya adalah pelatihan fotografi untuk produk, serta seminar dengan menghadirkan alumni USK yang telah sukses di dunia bisnis.
Perwakilan Bank Indonesia Aceh Herta Hastiawan mengatakan, pihak BI sangat menyambut baik kegiatan Expo ini karena mampu mendorong UMKM untuk terus berkembang. Dirinya juga menilai kegiatan Expo ini sangat efektif untuk mendorong inovasi sehingga mampu mendorong perekonomian. Herta menyebutkan, salah satu bentuk inovasi tersebut adalah penggunaan Qris dalam transaksi.
Oleh karena itu, dirinya sangat mengapresiasi kemitaraan dengan USK, serta paya kampus ini dalam mendorong lahirnya wirausahawan muda.
“Seluruh kegiatan yang melibatkan USK merupakan bukti, bahwa lingkungan pendidikan adalah salah satu lingkungan prioritas yang dipilih BI dalam hal ini kantor BI perwakilan Aceh untuk memberi edukasi terkait keuangan digital terutamanya Qris,” ucapnya dalam rilis yang diterima Media Center Aceh.
Selanjutnya, Mustanir menilai Expo Inovasi dan Kewirausahaan ini adalah upaya USK untuk menciptakan ekosistem kewirausahaan di lingkungan kampus. Melalui kegiatan ini, mahasiswa USK dilatih untuk lebih terampil dalam berbisnis. Sebab mereka tidak hanya mendapatkan pengalaman dalam berwirausaha, tapi mendapatkan penguatan literasi kewirausahaan dari para praktisi.
Anak-anak yang kita latih dengan literasi kewirausahaan, mereka akan merespons peluang yang ada. Jadi tahu apa yang akan dijual, sehingga mereka menyiapkan komoditas sesuai dengan kondisinya,” ucapnya.
Terkait Qris, Mustanir juga sangat menyambut baik inovasi pembayaran tersebut. Sebab ia menilai Qris ini sangat dekat dalam penerapan ekonomi syariah.
“Karena dengan Qris tidak ada lagi pengembalian dengan permen. Dengan Qris, semua pencatatan akan rapi. Jadi tidak akan ada manipulasi,” ucapnya (**)