Portalssi, KutaCane : SMK PP Negeri kutacane setiap tahun nya melaksanakan praktek kerja diunit usaha dan industri selama 3-6 bulan di lokasi DUDI luar Daerah.
Muhammad SP MP kepala SMK PP Kutacane kepada media pers menjelaskan biaya prakerin atau PKL dari siswa dan subsidi sekolah,serta setiap kegiatan yang akan berlangsung diadakan rapat menghadirkan guru,panitia,komite,wali siswa supaya teansoaran,akuntabel serta dipertanggungjawabkan keuangan sesuai prosedur.
Pemerintah ,disdik tidak menyediakan dana untuk prakerin itu tanggung jawab sekolah penyelenggara prakerin atau PKL diluardaerah yang ada DUDI sesuai kompetensi.Tentu nya tak ada yang gratis bila suswa praktek luar,akomodasi,komsumsi,biaya listrik,biaya transportasi otomatis berbayar,tak ada yang mrnanggung dan ini tuntutan kurikulum.
Jadi kalau ada dikatakan kutipan liar,dimananya liar dan hasil keputusan rapat serta fisetujui dan ada notulen tanda tangan siswa.disemua sekolah SMK Pasti ada biaya praktek,termasuk smkpp saree,SMK PP Bireun,dan ini nilsinya bervariasi sesuai lokasi penempatan.
Untuk suoervisi guru 3 bulan ada subsidi biaya dari sekolah."silahkan vek,ricek dan croschek,apa ada kutipan liar atau di makan guru uang tersebut?,
Kepsek justru saat rapat wali siswa mendeklarasi anti korupsi,dan anti pungli disekolahnya.mohon swmua pihak mendukung pendidikan,berikanlah kontribusi demi pendidikan daerah,kita terbuka terhadap pengelolaan pendidikan termasuk dana BOS,kata muhammad yang juga mantan aktivis anti korupsi dan demokrasi ini.
Lanjut muhammad menjelaskan terkait adanya tudingan kutipan liar yang nara sumber orangtua siswa,serta ditanggapi oleh sebuah lembaga LSM,serta oleh media online lokal sebagai berikut:
Hasil rapat orangtua wali siswa
yang disepakati, keberangkatan siswa pkl tanggal 31 juli 2024, pembayaran biaya prakeein disepakati sebelum kebetangkatan siswa pkl tgl.30 juli 2024, bagi siswa asrama mendaoat subsidi sekolah rp.300.000 dan mengirimkan surat oembritahuan bahwa siswa smk ppn kutacane akan melakukan kegiatan prakerin.
Hasil rapat yg fiikuti oleh orang tua,wali siswa dan disepakati serta ditandatangani oleh orangtua,siswa dan komite sekolah.
Lokasi prakerin siswaresort simalem,ASA Coffe,BBIH JOHOR,ORO coffe takengon.
Semua biaya siswa setiap lokasi berbeda dan disepakati orangtua,untuk biaya makan penginapan transportasi siswa.
Untuk supervisi biaya dari dana BOS Sesuai RKAS.semua berbayar tak ada yang gratis bila praktek suswa di luar daerah,baik smkppn saree,smkppn kutacane juga berbiayai,aoalagi ke oulau jawa lebih tinggi lagi biaya.pemerintah tidak menyediakan biaya.
Sementara lokasi prajerin dunia usaha dan industri sesuai kompotensi berada diluar aceh tenggara selama 3 bulan,dan 1 bulan di luar daerah sesuai kemampuan orangtua siswa.
Peserta prakerin dibekali kompotensi agribis pertanian dan perkebunan.Kalau tanoa biaya otomatis tak akan terlaisana PKL sesuai tuntutan kirikulum,inilah filema.
Dan tak ada kutipan liar semua ada prosedur,ada pertanggungjawaban.Serta hasil rapat dan kesepakatan.
Bila ada orangtua yang tidak setuju PKL bisa komplain atau mengusulkan dakam rapat.bukan saat siswa,anaknya sedang prakerin justru mempermasaalahkan.kalau memang praktek dilaksanakan di daerahnya masing masing apa ada perusahaan,ada sertifikat kompetensi?
Tentu tidak ada,Pkl iti filsksanakan oleh semua SMK Se indonesia.
Seharusnya berbagai pihak yang memoersialkan investigasi data,datang ke panitia sekolah,buka whatshap supaya jelas,akurat serta mengunakan jurnalisme data,serta bila ada laporan kutipan liar jelas hoak,merugikan pihak sekolah,dan nana baik daerah lembaga pendidikan.
Sedangkan smkppn kutacane bersana orangtua,wali siswa sudah deklarasi anti pungli tanpa kutipan apapun di sekolah.kami tidak mengunakan uang siswa praktek luar daerah untuk kepentingan pribadi panitia.
Orangtua siswapun mengakui tak pernah menyampaikan ke LSM ,pers .orangtua siswa keberatan dengan pemberitaan tersebut,dan jadi saling curiga,serta memecah belah orangtua,guru,dan siswa serta menganggu pendidikan.
Ini perlu diluruskan.kalau juga keberatan pihak sekolah menarik saja semua siswa dan prakerin di daerahnya masing masing,namun sayangnya nanti tak sesuai prosedur prakerin dan peraturan permendiknas. (**)