Portalssi, Aceh Besar : Menghadapi berkurangnya debit air di kolam Mata Ie, PDAM Tirta Montala Cabang Darul Imarah menerapkan sistem pembagian operasional WTP (Water Treatment Plant) yang bertujuan untuk menjaga suplai air tetap tersedia bagi masyarakat.
Langkah ini diambil sebagai respons cepat atas keluhan warga terkait gangguan suplai air yang sudah berlangsung selama tiga bulan terakhir.
Beberapa kawasan di Kecamatan Darul Imarah, seperti Perumnas Lambheu dan Ketapang, menjadi area yang paling terdampak.
Keluhan warga mulai bermunculan di media sosial. Salah satunya Zoelvan, yang menuliskan di akun Facebook-nya, "Apa mungkin karena di daerah ini tidak ada pejabat sehingga air macet sudah seminggu tidak ada yang peduli." Tulis pria yang akrab si sapa abenk
Untuk mengatasi masalah ini, PDAM Tirta Montala menerapkan sistem buka tutup operasional WTP di Mata Ie. Sistem ini membagi operasional WTP menjadi dua sesi: 4 jam aktif pada pagi dan sore hari, kemudian dihentikan sementara untuk menunggu permukaan air kolam naik kembali. Dengan demikian, pompa intake dapat beroperasi kembali dan menarik air ke reservoir.
"Kami mengoperasikan WTP selama 4 jam di pagi dan sore hari, kemudian menghentikan sementara operasional agar air di kolam Mata Ie bisa naik kembali," jelas Rafi Rizkhan kepala instalasi cabang Darul Imarah, Rabu (07/08/2024).
Langkah ini diambil sebagai upaya menjaga distribusi air tetap merata di tengah kondisi kekeringan yang melanda wilayah tersebut. PDAM Tirta Montala berharap masyarakat dapat memahami situasi ini dan tetap bersabar.
"Kami terus berupaya memberikan yang terbaik dalam pelayanan suplai air, dan kami mohon pengertian masyarakat atas situasi ini," tambah Rafi.
PDAM Tirta Montala berkomitmen untuk terus memantau kondisi dan mencari solusi terbaik agar suplai air kembali normal dan memenuhi kebutuhan warga sehari-hari. (**)