Iklan

terkini

Literasi Keuangan di Aceh Masih Alami Kesenjangan

Chaidir
28 Agustus 2024, 9:59:00 PM WIB Last Updated 2024-08-28T14:59:58Z


Portalssi, Aceh Barat : Tingkat literasi keuangan di Aceh masih terdapat selisih sebesar 40 persen. Masyarakat yang menggunakan layanan keuangan belum sepenuhnya memahami produk keuangan yang mereka gunakan.

Hal itu disampaikan Kepala  Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Aceh, Daddi Peryoga pada acara kegiatan Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (Gemcarkan) dalam rangka Hari Indonesia Menabung (HIM) tahun 2024 di Auditorium Universitas Teuku Umar, Meulaboh, Selasa, 27 Agustus 2024.

“Kesenjangan ini menunjukkan betapa pentingnya peran OJK dan seluruh lembaga jasa keuangan dalam memberikan edukasi kepada masyarakat. Oleh karena itu, melalui GENCARKAN ini, kami berupaya mendorong peningkatan literasi keuangan di seluruh lapisan masyarakat, khususnya di Aceh Barat,” ujar Daddi.

Daddi mengungkapkan, program satu rekening satu pelajar (Kejar) yang telah berjalan di Aceh menunjukkan hasil yang menggembirakan. Hingga Juni 2024, telah dibuka sebanyak 1,07 juta rekening Simpanan Pelajar (Simpel) dengan total nilai mencapai Rp251,45 miliar. Ia berharap, kegiatan ini dapat terus mendorong budaya menabung sejak dini di kalangan pelajar.

Dalam kegiatan Gencarkan tersebut selain kegiatan edukasi dan inklusi keuangan, juga dilaksanakan pembukaan 750 rekening Simpanan Pelajar (SIMPEL) dan 250 rekening efek di Pasar Modal

Hal yang sama juga disampaikan Penjabat (Pj) Bupati Aceh Barat, Mahdi Efendi. Ia menuturkan, literasi keuangan sangat penting sebagai kunci dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Pemahaman yang baik tentang pengelolaan keuangan akan mendorong masyarakat untuk lebih mandiri, produktif, dan mampu menghadapi tantangan ekonomi di masa depan, khususnya bagi generasi muda,” ujar Mahdi.

Mahdi Efendi menilai bahwa kegiatan Gencarkan sejalan dengan upaya pemerintah daerah untuk menciptakan masyarakat yang mandiri secara finansial dan mampu berkontribusi dalam penanggulangan kemiskinan ekstrem.

“Kegiatan ini diharapkan dapat membuka ruang sinergis antara lembaga keuangan dengan berbagai elemen masyarakat, termasuk sekolah, kampus, dan pelaku UMKM, untuk meningkatkan literasi keuangan secara masif dan merata,” kata Mahdi.(**)
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Literasi Keuangan di Aceh Masih Alami Kesenjangan

Terkini