Iklan

terkini

Islam Memuliakan Kaum Disabilitas

Chaidir
11 Juli 2024, 9:49:00 AM WIB Last Updated 2024-07-11T02:50:00Z

Portalssi, Jakarta : Islam sangat mengapresiasi dan memuliakan kaum disabilitas. Islam tidak menggolongkan kaum difabel ini dalam kelompok mustadh'afin, orang-orang yang lemah.

Kepala Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta (PPIJ), Dr. Didi Supandi, MA menyampaikan hal itu pada kegiatan Gebyar Difabel yang bertema "Mata Hati Kedua, Menembus Batas Cakrawala", Rabu (10/7/2024). Kegiatan ini dalam rangkaian acara HUT DKI Jakarta ke-497. 

Acara yang berlangsung pada 10-11 Juli 2024, diisi beragam kegiatan di antaranya, expo produk difabel dan bazar kuliner, award hafidz difabel, dan talk show. Kegiatan lainnya, workshop dan training pemberdayaan kaum difabel, nobar bioskop berbisik, pentas ekspresi seni, membatik, aneka lomba, musikalisasi puisi,  serta launching café difabis JIC. 

Menurut Kiai Didi, surah Abasa adalah bentuk apresiasi Islam terhadap kaum difabel, yang mana Rasulullah ditegur oleh Allah SWT karena Rasulullah saat itu agak berpaling ketika kedatangan sahabat tuna netra Abdullah bin Umi Maktum. 

Bahkan, dalam Surah Al-Hujurat ayat ke-13, lanjut Kiai Didi, Islam melarang keras menghina, memandang sebelah mata kepada saudara kita kaum difabel.

"Quran surah Al-Hujurat 13 menyatakan,  kemuliaan anak manusia itu bukan pada fisiknya, bukan warna kulitnya, bukan suku atau bangsanya, akan tetapi kepada ketakwaannya," jelas Kiai alumni International Islamic University Malaysia. 

Istilah difabel pertama kali dicetuskan pada konferensi disabilitas di Singapura.

"Difabel itu diambil dari kata differently abled  yang diartikan perbedaan kebisaan atau kemampuan. Jadi semua orang itu memiliki kemampuan ataupun keterampilan yang berbeda-beda," terang Kiai Didi.

"Istilah differently abled, kemampuan yang berbeda-beda itu tidak mengurangi teman-teman di sini untuk berkarya, memberikan konstribusi, dan memberikan inspirasi," tambahnya.

Sementara Kepala Divisi Sosial, Budaya dan Ekonomi Syariah, Dr Edi Sukardi dalam sambutannya di Lobby Convention Hall JIC mengatakan, gelaran Gebyar Difabel ini adalah sebagai bentuk dukungan PPIJ terhadap Pemprov DKI Jakarta yang perhatiannya begitu tinggi terhadap para penyintas difabel.

"Kami sebagai kepanjangan tangan dari Pemprov DKI Jakarta, Provinsi yang meraih penghargaan sebagai Provinsi Ramah Disabilitas, untuk itu PPIJ senantiasa mensupport dan melakukan upaya-upaya untuk membuat program-program yang beriringan dengan Pemerintah DKI Jakarta," terang Kiai Edi. (Sayed M. Husen)
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Islam Memuliakan Kaum Disabilitas

Terkini