Portalssi, Banda Aceh : Penjabat (Pj) Gubernur Aceh Achmad Marzuki mengharapkan kepada seluruh kepala desa atau Keuchik di Aceh, mendukung program-program pemerintah termasuk upaya pencegahan dan penurunan angka stunting.
Hal itu disampaikan Pj. Gubernur pada Sosialisasi Percepatan Penurunan Stunting yang digelar Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Aceh di hotel Hermes Palace Banda Aceh, Kamis (21/12/2023). Kegiatan itu diikuti seluruh kepala desa di Aceh.
Pada kesempatan itu, Pj. Gubernur meminta semua kepala desa untuk mendukung program-program Pembangunan. “Saya diberikan kesempatan untuk hadir disini berjumpa dengan para keuchik (kepala desa).
Kita memang harus bisa menyelesaikan persoalan stunting di seluruh Aceh. Karena kelak, anak-anak kita akan menjadi pengganti kita, merekalah yang mengurus bangsa ini,” katanya.
Lebih lanjut, Achmad Marzuki menegaskan, dengan terjaganya Kesehatan anak bukan tidak mungkin suatu saat banyak anak-anak Aceh yang menjadi pejabat. Oleh karena itu anak-anak kita yang harus sehat.
Achmad Marzuki menegaskan, bahwa pencegahan stunting terhadap anak harus dilakukan sejak masih dalam kandungan ibu. Sebab, untuk pencegahan stunting ini dimulai sejak dini. Dia mengatakan, anak-anak adalah generasi masa depan, jangan sampai generasi kita menjadi generasi yang bermasalah kelak.
Usai memberikan sambutan, Pj Gubernur langsung menghampiri dan menyalamai Keuchik satu persatu, hingga banyak keuchik yang antusias untuk berfoto bersama Pj. Gubernur.
Sambil berdialog dengan para Keuchik, Achmad Marzuki mengajak para keuchik untuk menyukseskan program pencegahan stunting di Aceh.
“Saya hadir disini, ingin berterimakasih kepada para Keuchik yang selama ini bekerja membangun daerahnya masing masing. Mari kita sama-sama berjuang agar Aceh ini maju di suatu masa kelak. Mohon dibantu apapun program yang dating darin pemerintah (seperti pencegahan stunting).
Sementara itu, Pj. Ketua PKK Aceh, Ayu Chandra Febiola Nazuar atau akrab disapa Ny. Ayu Marzuki mengatakan pentingnya asupan gizi bagi anak seperti pemberan susu, telur dan daging.
Ayu Marzuki mengingatkan, bahayanya kekurangan asupan bagi tumbuh kembang anak, hingga berdampak pada perkembangan fisik dan otak anak yang tidak maksimal.
Ayu juga menjelaskan, betapa pentingnya pemberian ASI eksklusif kepada bayi baru lahir selama enam bulan. Ayu meminta para keuchik agar meneruskan sosialisasi pentingnya ASI kepada warga masing-masing.
Hal itu dikatakan sangat penting mengingat sebagian besar masyarakat di Aceh masih cenderung memperkenalkan nasi kepada bayi.
“Pemberian nasi terlalu dini pada bayi memiliki risiko tinggi terhadap gangguan pencernaan karena pencernaan bayi belum siap menerima nasi lalu akibatnya bisa terjadi kembung atau ususnya bisa tersumbat karena sistem pencernaannya belum bisa menerima hal itu,” kata Ayu
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Aceh Safrina Salim mengatakan, tujuan sosialisasi yang diikuti oleh kades lokus stunting tersebut, yakni untuk meningkatkan komitmen kepala desa dalam pelaksanaan program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting di Aceh.
Selain itu, sebut Safrina Salim, mensinergikan peran antara pemerintah provinsi, pemerintah kab/kota dengan pemerintah desa khusus dalam rangka mendukung pelaksanaan program percepatan penurunan stunting untuk tahun anggaran 2024. (**)