Iklan

terkini

Simeulue Pamerkan Gerbang Lobster Pada PKA-8 Dengan Ikon Gelombang Laut

Chaidir
11 November 2023, 11:07:00 AM WIB Last Updated 2023-11-11T04:07:32Z


Portalssi, Banda Aceh : Pada Anjungan Kabupaten Simeulue kali ini memamerkan Tugu atau Gerbang Lobster, ini menjadi Ikon Kekayaan Sumber Daya Alam dan turut disandingkan dengan Ikon gelombang Laut.Kamis 10/11/2023.

Pada Anjungan Kabupaten Simeulue kali ini memamerkan Tugu atau Gerbang Lobster, karena Pulau Simeulue salah satu wilayah kepulauan NKRI yang berbatasan langsung dengan negara luar, kini menjadi pusat perhatian dunia dengan keberadaan lobster terbesar yang diduga beratnya mencapai satu ton, lobster ini memikat banyak mata dan menjadi ikon kekayaan sumber daya alam pulau ini.

Namun, apa yang membuat lobster ini begitu istimewa adalah fakta bahwa ia bukanlah makhluk hidup, melainkan sebuah duplikat lobster yang terbuat dari material berbahan Besi Perunggu campuran.

Tak jauh dari tugu lobster anjungan Simeulue juga berdiri sederet rumah makan bergaya cafe yang sering jadi tempat nongkrong di malam hari, Lobster raksasa ini memiliki panjang sekitar 5 meter, dengan diameter kepala mencapai satu meter lebih dan tinggian lebih dari dua meter. Warna dominan pada lobster ini adalah hitam, menjadikannya salah satu lobster terbesar dan terberat yang pernah ada di dunia.

Selain ikon tugu lobster di anjungan Simeulue mempertunjukan, Pengobatan Ramuan (Rempah), dan Kain Wasra yang bermotif cengkeh, mengangkat isu jalur rempah dengan tema “Rempahkan Bumi, Pulihkan Dunia.

Di event empat tahunan ini Kabupaten Simeulue juga mengikuti 9 perlombaan diantara nya perlombaan Pawai budaya jalan Kaki, Kapal Hias, Pameran anjungan, ekonomi rempah, daging dan ikan olahan dan kalah menariknya permainan rakyat seperti geulayang tunang, gaseng, engrang, engklek dan perahu dayung, Lomba peuyeun Aneuk, Lomba boh gaca (Inai) serta perlombaan tari kreasi baru juga pertunjukan seni tutur nandong, tari tradisional madidik, dan Pameran kue khas tradisional daerah Kabupaten Simeulue.
Sebagaimana di sampaikan Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki dalam sambutannya PKA merupakan panggung yang menampilkan dinamika perpolitikan, sosial, budaya, dan pemerintahan Aceh yang terekam sejak pelaksanaan perdana tahun 1958.

PKA juga merupakan buah pemikiran dan perjuangan orang-orang tua dulu yang memberikan teladan dalam merajut, merawat, dan menjaga perdamaian melalui pelestarian serta pemajuan kebudayaan, khususnya peradaban atau tamadun islami di Bumi Serambi Mekkah.

“Sejak 1958 PKA menjadi salah satu tolak ukur keberhasilan pemerintah dalam melindungi, membina, mengembangkan, dan memanfaatkan sisi baik kebudayaan. Maka seiring 65 tahun perjalanan panjang PKA, Pemerintah Aceh memilih tema Jalur Rempah Aceh pada PKA 8 ini, dengan tagline Rempah Kan Bumi, Pulihkan Dunia,”.

“Aceh patut bangga karena 2 dari 20 titik jalur rempah Nusantara berada di Aceh. Sejarah mencatat, Kerajaan Samudera Pasai dan Kerajaan Aceh Darussalam menjadi sentrum perdagangan aneka rempah, terutama lada yang dikenal luas pada masanya,” ujarnya. Pj Gubernur Aceh

Diketahui Pulau Simeulue, Pulau yang terisolasi dari Pulau Sumatera, berada kurang lebih 150 km dari lepas pantai barat Aceh, Kabupaten Simeulue berdiri di tengah Samudra Hindia, karena posisi geografisnya ini bahkan tidak ada pergerakan GAM di pulau ini.

Pulau Simeulue terkenal sebagai sarangnya lobster, hewan yang masuk dalam kelompok crustacea itu banyak ditemukan di sini, di pulau ini ada Duplikat Lobster pulau Simeulue di Aceh tidak hanya terdapat di anjungan di Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) juga terlihat dipajang di salah satu kawasan pinggir pantai Teluk Sinabang, Kecamatan Timur, Kabupaten Simeulue, Provinsi Aceh.

Sejarah ini pembuatan duplikat lobster ini berawal pada tahun 2015, ketika pemerintah Kabupaten Simeulue memutuskan untuk menduplikat lobster ini sebagai upaya untuk mempromosikan kekayaan sumber daya alam dan kearifan lokal pulau ini.

Lobster ini menjadi ikon kekayaan sumber daya alam yang disandingkan dengan ikon gelombang laut, sehingga sering disebut sebagai Tugu atau Monumen Smong, selain menjadi ikon wisata, Tugu Smong juga memiliki makna dalam kearifan lokal masyarakat setempat terkait dengan mitigasi bencana gempa bumi dan tsunami, saat ini, Tugu Smong di Pulau Simeulue adalah bukti nyata dari kearifan lokal yang memadukan kekayaan sumber daya alam dan nilai-nilai tradisional dengan pembangunan modern.

Hasil dari perpaduan antara lobster dan gelombang ini dikenal sebagai “Tugu Smong.”

Pemerintah Daerah Simeulue berharap kepada masyarakat Simeulue yang ada di Banda Aceh kiranya mari beramai-ramai kunjungi Anjungan Kabupaten Simeulue di PKA 8, untuk mempromosikan Objek wisata wahana Bahari keunikan lainnya yang ada di Daerah Simeulue dan mengajak para pengunjung supaya setelah momen PKA-8 ini bisa berwisata langsung kepulauan Simeulue untuk menikmati pesona wisata di daerah wahana Bahari tersebut. (ADV)
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Simeulue Pamerkan Gerbang Lobster Pada PKA-8 Dengan Ikon Gelombang Laut

Terkini