Pengumuman ini dilakukan usai penilaian/penjurian para dewan juri dari pakar berkompeten, berlangsung di Hotel Grand Arabia Banda Aceh, Selasa 5 September 2023. Kompetisi ini dilaksanakan mulai pendaftaran sejak 1 April sampai 31 Agustus 2023.
Terdapat 13 judul film yang masuk ke panitia pelaksana KFPI, dan diumumkan 3 pemenang utama, serta 3 juara harapan.
Juara pertama diraih Samwiel dengan judul film Dalail Khairat Budaya Pemersatu Umat, juara 2 diraih Mukmin dengan judul Keberagaman di Serambi Mekkah, juara 3 diraih Siti Maulia Rizki dengan judul Aceh, Budaya dan Kasus Asusila.
Sedangkan juara harapan 1 diraih Fachrur Razi dengan judul Menelisik Kerukunan Umat Beragama di Titik Nol Kilometer Indonesia, harapan 2 diraih Firdhila Ananda Syahputri dengan judul Sang Pewaris dan juara harapan 3 diraih Arif Akasah berjudul Film Dokumenter tentang Kerukunan Umat BEragama di Kampung Jawa.
Plt Kabid Penaiszawa H Zulfikar SAg MA mengatakan kompetisi ini dilaksanakan sebagai salah satu edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya melestarikan adat budaya, serta pemahaman moderasi beragama yang berkembang di masyarakat.
“Sesuai temanya yaitu, ‘Agama Budaya dan Kerukunan Bangsa,’ kita menginginkan keberadaan agama menjadi panutan dan masyarakat dapat hidup dengan tentram, rukun serta harmonis walaupun berbeda agama,” kata Zulfikar.
Ia juga mengajak pemuda, baik yang ikut berkompetisi atau belum ikut serta pada ajang ini, untuk tetap kreatif menciptakan konten-konten medsos, guna menjaga lestarinya budaya dan kuatnya agama.
“Kita berharap pemuda untuk memanfaatkan waktu dengan baik, jangan disia-siakan masa muda, termasuk kreatif menciptakan berbagai karya. Dokumentasi terhadap sejarah dan mengembangkan film dokumenter, yang memberikan manfaat dan bernilai terhadap generasi, khususnya generasi milenial, dan menjadi amal ibadah.” ucapnya.
Sebelumnya, Kakanwil Kemenag Aceh Drs H Azhari mengatakan, tema KFPI selaras dengan pencanangan tahun 2023 sebagai tahun kerukunan umat beragama. “Tema KFPI tahun 2023 yaitu Agama, Budaya, dan Kerukunan Berbangsa, hal ini selaras dengan pencanangan tahun 2023 sebagai tahun kerukunan umat beragama oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.
Azhari mengatakan, kegiatan ini merupakan langkah strategis dalam pengembangan seni budaya dalam masyarakat, sekaligus merupakan pilar dakwah umat.
“Juga sebagai momentum bagi para budayawan muda muslim khususnya di Aceh untuk berpartisipasi dalam mengembangkan dakwah di bidang seni budaya Islam,” kata Azhari.
Kegiatan ini dihadiri Subkoordinator Penyuluh Agama Islam Kanwil, Dra Evi Sri Rahayu MSos dan ASN di Bidang Penaiszawa Kanwil Kemenag Aceh.(HMS)