Portalssi, Banda Aceh : Telpon genggam saya berdering, suara dari seberang sana mengajak untuk minum kopi, bersama pejabat Bank Syariah Indonesa (BSI), di Warkop Ali Kupi, Rabu lalu (20/9) lokasinya sekitar Lampaseh, “ Pak Saifullah BSI ngajak kita ngopi." katanya.
Dengan rasa senang, saya langsung menuju ke Ali Kupi, Dibagian belakang warung, saya melihat beberapa insan pers, ada pula lelaki berbaju batik yang tidak saya kenal.
Mereka mengobrol, terkadang tertawa, saya mendekat dan bergabung dengan kelompok ini, bersalaman dan memperkenalkan diri, ternyata pembicaraannya renyah, disamping saya duduk seorang lelaki dengan kemeja batik yang rapi, namanya Dian.
Lengkapnya lelaki ini bernama Dian Budi Wicaksono, memam yang namanya Dian tidak asing lagi terdengar sama rekan rekan media, tapi saya tidak tau yang mana orangnya, rupanya ini orangnya yang timbul dalam pikiran saya. Beliau rupanya pejabat Humas BSI Aceh, bicaranya lancar, penuh wawasan dan sangat mengenal lapangan, dia berbicara jauh ke masa yang jauh pula, dari Surabaya hingga Eropa Barat.
Dian punya perbandingan terhadap berbagai pemikiran, wawasannya luas, darinya saya tahu lelaki ini mantan Jurnalis dari Jawa Post, beberapa teman saya dari masa muda dikenalnya, saya yakin Dian bukan sembarang orang.
Lama berbicara, kami membahas perkembangan perbankan di Aceh, tentang ekspansi BSI, juga tentang kemungkinan BSI mengadakan pelatihan Jurnalistik untuk wartawan Banda Aceh. Yang terakhir ini disambut baik oleh Dian, katanya mereka sudah pernah merencanakan, tapi masih menunggu dana dari kantor pusat BSI.
Pembicaraan melaju jauh, dari ekonomi menyerempet ke pemerintahan, para insan pers bertukar pendapat dengan para Bankir BSI, tentu saja sambil nyeruput kopi Aceh yang diyakini kenikmatannya.
Kami kemudian berpisah menjelang siang, dan melepas para Bankir BSI untuk melanjutkan kembali pengabdian mereka, sementara para insan pers kembali pada tugas lapangan seperti biasa. (**)
