JAKARTA, Dalam upaya mengejar persiapan pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Tahun 2024, KONI Pusat menggelar Rapat koordinasi (Rakor) dengan Pemerintah Aceh, Pemerintah Provinsi Sumut, KONI Aceh serta KONI Provinsi Sumut, selaku tuan rumah pelaksana even empat tahunan.
Sekretaris Umum KONI Aceh M. Nasir Syamaun, MPA menjelaskan, pertemuan pada selasa (25/1/2022) di Gedung KONI Pusat, Jakarta, dilaksanakan untuk membahas rencana persiapan pembangunan sarana dan prasarana (Sarpras), dan rencana penyelenggaran PON Aceh-Sumut.
“Rapat dibuka dengan pembahasan terkait kebutuhan data akurat dari Aceh-Sumut tentang rencana pembangunan Sarpras, dan rencana pertemuan Gubenur Aceh dan Sumut yang pelaksanaannya disesuaikan dengan waktu masing-masing gubernur,” kata M. Nasir menjelaskan.
Kehadiran delegasi Aceh-Sumut disambut langsung oleh Ketua Umum KONI Pusat Letjen TNI (Purn) Marciano Norman. Selanjutnya forum Rakor tersebut dipimpin oleh Waketum I KONI Pusat Mayjen TNI (Purn) Suwarno.
Dari Aceh hadir langsung Ketua Umum KONI Aceh H. Muzakir Manaf, yang didampingi Wakil Ketua II Bidang Binpres Drs. Bachtiar Hasan, M.Pd, Sekum M. Nasir Syamaun, MPA dan Bendum Kennedi Husein, S.E, serta Kadispora Dedy Yuswadi, AP beserta jajaran.
Sementara dari Sumut juga hadir langsung Ketua Umum KONI Sumut Jhon Ismadi Lubis, didampingi sejumlah pengurus, dan Kadispora Sumut Ardan Noor yang didamping sejumlah jajarannya.
M. Nasir menjelaskan, beberapa hal yang menjadi spesifik pembahasan dalam Rakor tersebut, antaralain evaluasi tiga Cabang olahraga (Cabor) yang telah ditetapkan pembagiannya oleh Aceh-Sumut sebagai peserta PON XXI Tahun 2024.
Ketiga Cabor itu adalah, sepatu roda, binaraga dan muaythai.
“Khusus sepatu roda, alhamdulillah sudah diselesaikan dalam Rakor tersebut,” kata M. Nasir. Sementara Cabor Binaraga dan Muaythai masih akan terus dilakukan evaluasi oleh KONI Pusat selaku penentu.
M. Nasir menambahkan, sesuai yang disampaikan oleh Suwarno, evaluasi terhadap Cabor Binaraga dilakukan terkait dengan dopping, dan evaluasi terhadap Cabor Muythai terkait keorganisasian yang perlu diselesaikan.
“Namun begitu KONI Aceh akan terus memperjuangkan agar semua Cabor yang telah disepakati dan ditetapkan pembagiannya oleh Aceh-Sumut dapat dipertandingkan pada PON 2024 nanti,” kata M. Nasir.
Rakor juga membicarakan rencana penambahan Cabor, dimana sesuai hasil Rakernas KONI Pusat beberapa waktu lalu telah diusulkan beberapa Cabor tambahan yang akan dipertandingkan pada PON Aceh-Sumut. “Namun KONI Aceh dan Sumut belum menetapkan pembagian Cabor tambahan tersebut.”
Pada forum itu, Mualem—sapaan H. Muzakir Manaf—mengatakan, KONI Aceh bersama Pemerintah Aceh berkomitmen untuk terus mendorong agar proses pembangunan Sarpras PON XXI Aceh-Sumut dapat dilaksanakan secara maksimal, sesegera mungkin.
“Kami sangat mengharapkan agar dari hasil Rakor ini, KONI Pusat dapat merumuskan pola dan mekanisme komunikasi lanjutan terkait rencana pembangunan sarana dan prasarana dengan stakeholder terkait, baik Menpora, Menteri PUPR, Bappenas dan pihak-pihak lainnya agar dapat terkoneksi secara keseluruhan,” pinta Mualem.
Mualem juga meminta agar Sapras yang akan dibangun di Aceh dan Sumut benar-benar sesuai dengan kebutuhan masing-masing daerah.
Sementara itu, Kadispora Aceh memaparkan hasil kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintan Aceh terkait persiapan dan
kesiapan Aceh sebagai tuan rumah PON 2024.
“Saat ini kita sedang menyiapkan beberapa kebutuhan administrasi untuk menunjang lancarnya pembangunan sarana dan prasarana, baik dengan mekanisme APBN dan APBA,” kata Dedy.
Usai pertemuan dengan KONI Pusat, Sekum KONI Aceh bersama Kadispora Aceh juga menghadap ke Kemenpora RI, yang disambut oleh Chandra Bhakti selaku Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga.
Kepada Chandra, M. Nasir melaporkan hasil Rakor antara KONI Pusat dengan Pemerintah Aceh, Pemerintah Provinsi Sumut, KONI Aceh serta KONI Provinsi Sumut. Pada kesempatan itu ia juga meminta dukungan dari Kemenpora terkait persiapan pembangunan Sarpras PON XXI Tahun 2024 Aceh-Sumut.
“Seluruh stakehorlder di Aceh telah berkomitment agar pelaksanaan PON XXI Tahun 2024 nanti harus lebih sukses dari PON-PON sebelumnya. Oleh karena itu kita akan terus membangun komunikasi dan komitmen yang intens dengan seluruh pihak-pihak terkait,” kata M. Nasir kepada Chandra.